Selasa, 28 April 2020

Bangunan Anti Gempa

Wawan Setiawan Tirta
Negara kita yang terletak di daerah rawan gempa memaksa kita untuk lebih cermat dalam membangun sebuah rumah yang aman, pengalaman dari gempa dan tsunami di Aceh 2004 silam , Gempa Jogja, dan beberapa gempa lainya membuka mata para arsitek agar mengembangkan konsep rumah anti gempa. Saat itulah banyakk bermunculan rancangan rumah anti gempa. Tugas seorang arsitek selain kreativitas yang tinggi, seorang arsitek harus memperhatikan fungsi bangunan untuk keselamatan.

1. Rumah Dome di Jogjakarta
Saat ini di Sleman, Yogyakarta, kita dapat menjumpai akan menemukan kompleks perumahan yang unik dengan bentuk bangunan yang sangat jauh berbeda dengan rumah-rumah masyarakat Jawa pada umumnya. Rumah tersebut seperti rumah khas orang Eskimo, yakni rumah Iglo atau rumah Honai dari Papua. Rumah tersebut dinamai rumah dome. Rumah ini disebut sebagai Rumah Dome karena bentuknya yang bulat seperti kubah. Rumah dome tahan gempa karena tidak terdapat sambungan yang merupakan titik lemah saat bangunan diguncang gempa.

2. Rumah di Kampung Naga
Kampung Naga terletak di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kampung Naga merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat memegang adat istiadat (Sunda) peninggalan leluhurnya. Tak sekadar pemandangan yang indah, arsitektur bangunannya yang sederhana juga unik dan hebat. Uniknya, semua bangunan menggunakan kayu dan atap dari alang-alang. Rumah yang terbuat dari kayu dan dinding bambu tersebut tahan gempa. Saat terjadi gempa di Tasikmalaya beberapa tahun silam, bangunan di Kampung Naga tetap utuh berdiri.
Negara kita yang terletak di daerah rawan gempa memaksa kita untuk lebih cermat dalam memb Bangunan Anti Gempa

3. Rumah Gadang di Sumatera Barat
Kamu pasti tahu rumah gadang. Bangunan ini memiliki bentuk yang khas dan terkesan sangat tradisional. Namun di balik itu, bangunan ini merupakan bangunan yang tahan terhadap gempa. Karena terbuat dari kayu serta bentuk konstruksi atapnya, pada waktu ada guncangan, tidak akan roboh. Selain itu, bangunan ini akan mengikuti irama guncangan sehingga bangunan tetap kokoh. Kepala Badan Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional (BPTPT) mengatakan ada sekitar 300 tipe rumah tradisional di Indonesia yang sudah diteliti dan terbukti tahan gempa.

4. Rumah Honai di Papua
Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah Honai digunakan suku Dani dan beberapa suku yang mendiami wilayah pegunungan tengah Papua, Honai dikenal sudah sejak lama di Kabupaten Jayawijaya. Rumah Honai pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu. Rumah honai termasuk rumah tahan gempa karena terbuat dari kayu dan ijuk.

5. Rumah Suku Sasak
Di Nusa Tenggara Barat terdapat rumah suku Sasak. Rumah adat suku Sasak ini atapnya terbuat dari dedaunan hanya saja untuk suku Sasak terbuat dari jerami. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Lantai rumah yang terlihat keras seperti semen merupakan tanah liat yang diaduk bersama kotoran kerbau dan abu vulkanik. Rumah suku Sasak termasuk rumah yang tahan gempa karena terbuat dari kayu, bambu dan dedaunan saja tanpa menggunakan semen.
1. Mengapa rumah dome dikatakan antigempa?
2. Apa bahan yang digunakan untuk membuat rumah di Kampung Naga tahan gempa?
3. Mengapa rumah gadang tahan gempa?
4. Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat rumah honai ?
5. Apakah rumah suku Sasak termasuk tahan gempa ?