Pada contoh soal penilaian akhir semester satu b.Indonesia kelas 10 kurikulum 2013 bagian pertama sampai dengan Contoh Soal UAS Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 K13 Beserta Jawaban bagian ke-5 (soal nomor 41-50) butir soalnya berbentuk pilihan ganda. Untuk bagian ke-6 atau terakhir rangkaian soal Ujian Akhir Semester satu b.Indonesia, soalnya berbentuk essay/uraian dengan nomor soal dimulai dari 51.
51. Sebutkan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menuliskan kembali inti sari buku nonfiksi!
Jawaban:
Langkah-langkah untuk menuliskan kembali inti sari sebuah buku nonfiksi, antara lain sebagai berikut.
a. Bacalah buku secara intensif dan cermat. Jika perlu ulangi sampai benar-benar paham.
b. Identifikasi/tentukan bagian-bagian yang penting, seperti gagasan utama dan ide-ide penting dari penulis.
c. Susunlah reproduksi tulisan menjadi bentuk tulisan baru yang lebih singkat.
d. Periksa dan edit untuk merapikan parafrasa yang telah dibuat.
52. Jelaskan perbedaan antara buku biografi dan buku pendamping!
Jawaban:
a. Buku biografi
Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang. Buku itu ditulis untuk mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami seseorang. Tentu buku biografi ditulis agar dapat menginspirasi pembacanya. Oleh karena itu, buku biografi ditulis berdasarkan kelebihan atau keunggulan tokohnya.
b. Buku pendamping
Buku pendamping adalah buku yang berfungsi untuk mendampingi buku utama. Biasanya buku pendamping disebut pula buku pengayaan. Jadi, buku pendamping ditulis setelah ada buku utama.
53. Sebutkan berbagai kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah laporan hasil observasi dapat dikatakan ideal!
Jawaban:
Sebuah laporan hasil observasi dapat dikatakan ideal, jika memenuhi kriteria berikut:
a. Memiliki struktur teks yang lengkap.
b. Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat.
c. Pengelompokan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
d. Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata yang sesuai keperluan.
54. Sebutkan ciri-ciri dari teks eksposisi
Jawaban:
Ciri-ciri dari teks eksposisi, antara lain sebagai berikut.
a. Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.
b. Gaya informasi yang mengajak.
c. Penyampaian secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
d. Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca.
e. Fakta dipakai sebagai alat konstribusi dan alat konkretisasi.
55. Bagaimana cara mengevaluasi struktur isi dalam teks anekdot?
Jawaban: Evaluasi struktur isi dalam teks anekdot, antara lain mempertanyakan apakah secara keseluruhan bisa dianggap sebagai karangan utuh (lengkap), apakah isinya bermanfaat sehingga layak baca atau dimengerti orang lain, apakah urutannya sudah betul, apakah ada paragraf yang menyimpang, apakah ada paragraf yang susah dimengerti, apakah ada paragraf yang kalimatnya tidak urut, apakah ada paragraf yang kalimatnya menyimpang dan harus dibuang, dan sebagainya.
56. Bagaimana kriteria teks anekdot yang baik?
Jawaban: Teks anekdot yang baik adalah teks yang memiliki unsur lucu/jengkel/konyol, memiliki pesan moral sebagai pencerahan, dan strukturnya jelas.
57. Sebutkan langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen!
Jawaban:
Untuk dapat mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen perlu dipahami langkah-langkahnya, antara lain sebagai berikut.
a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah penggalan hikayat.
b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam penggalan hikayat.
c. Memilih konflik yang menarik.
d. Mengembangkan pilihan konflik menjadi cerpen.
58. Mengapa hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen?
Jawaban: Sebenarnya hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen, karena keduanya berbentuk prosa, perbedaan keduanya lebih cenderung pada unsur alur dan gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa hikayat cenderung monoton dan klise yang dapat diubah menjadi cerpen dengan gaya bahasa lebih menarik dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.
59. Buku-buku nonfiksi ini memiliki penggemar tersendiri yang membutuhkannya. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Jawaban: Buku nonfiksi lebih populer dikalangan pembaca yang tidak terlalu memiliki hobi membaca, karena mereka membeli buku-buku tersebut terdesak oleh kebutuhan.
60. Mengapa teks laporan hasil observasi harus disajikan dengan menggunakan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan tidak berbelit-belit?
JavaBean: Hal ini dilakukan agar pembaca bisa dengan mudah memahami hasil laporan observasi yang disajikan dan menghindari kesalahpahaman.
51. Sebutkan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menuliskan kembali inti sari buku nonfiksi!
Jawaban:
Langkah-langkah untuk menuliskan kembali inti sari sebuah buku nonfiksi, antara lain sebagai berikut.
a. Bacalah buku secara intensif dan cermat. Jika perlu ulangi sampai benar-benar paham.
b. Identifikasi/tentukan bagian-bagian yang penting, seperti gagasan utama dan ide-ide penting dari penulis.
c. Susunlah reproduksi tulisan menjadi bentuk tulisan baru yang lebih singkat.
d. Periksa dan edit untuk merapikan parafrasa yang telah dibuat.
Jawaban:
a. Buku biografi
Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang. Buku itu ditulis untuk mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami seseorang. Tentu buku biografi ditulis agar dapat menginspirasi pembacanya. Oleh karena itu, buku biografi ditulis berdasarkan kelebihan atau keunggulan tokohnya.
b. Buku pendamping
Buku pendamping adalah buku yang berfungsi untuk mendampingi buku utama. Biasanya buku pendamping disebut pula buku pengayaan. Jadi, buku pendamping ditulis setelah ada buku utama.
53. Sebutkan berbagai kriteria yang harus dipenuhi agar sebuah laporan hasil observasi dapat dikatakan ideal!
Jawaban:
Sebuah laporan hasil observasi dapat dikatakan ideal, jika memenuhi kriteria berikut:
a. Memiliki struktur teks yang lengkap.
b. Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat.
c. Pengelompokan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
d. Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata yang sesuai keperluan.
54. Sebutkan ciri-ciri dari teks eksposisi
Jawaban:
Ciri-ciri dari teks eksposisi, antara lain sebagai berikut.
a. Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.
b. Gaya informasi yang mengajak.
c. Penyampaian secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
d. Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca.
e. Fakta dipakai sebagai alat konstribusi dan alat konkretisasi.
55. Bagaimana cara mengevaluasi struktur isi dalam teks anekdot?
Jawaban: Evaluasi struktur isi dalam teks anekdot, antara lain mempertanyakan apakah secara keseluruhan bisa dianggap sebagai karangan utuh (lengkap), apakah isinya bermanfaat sehingga layak baca atau dimengerti orang lain, apakah urutannya sudah betul, apakah ada paragraf yang menyimpang, apakah ada paragraf yang susah dimengerti, apakah ada paragraf yang kalimatnya tidak urut, apakah ada paragraf yang kalimatnya menyimpang dan harus dibuang, dan sebagainya.
56. Bagaimana kriteria teks anekdot yang baik?
Jawaban: Teks anekdot yang baik adalah teks yang memiliki unsur lucu/jengkel/konyol, memiliki pesan moral sebagai pencerahan, dan strukturnya jelas.
57. Sebutkan langkah-langkah yang harus diperhatikan untuk mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen!
Jawaban:
Untuk dapat mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen perlu dipahami langkah-langkahnya, antara lain sebagai berikut.
a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah penggalan hikayat.
b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam penggalan hikayat.
c. Memilih konflik yang menarik.
d. Mengembangkan pilihan konflik menjadi cerpen.
58. Mengapa hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen?
Jawaban: Sebenarnya hikayat dapat dikembangkan menjadi sebuah cerpen, karena keduanya berbentuk prosa, perbedaan keduanya lebih cenderung pada unsur alur dan gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa hikayat cenderung monoton dan klise yang dapat diubah menjadi cerpen dengan gaya bahasa lebih menarik dan disesuaikan dengan kondisi saat ini.
59. Buku-buku nonfiksi ini memiliki penggemar tersendiri yang membutuhkannya. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Jawaban: Buku nonfiksi lebih populer dikalangan pembaca yang tidak terlalu memiliki hobi membaca, karena mereka membeli buku-buku tersebut terdesak oleh kebutuhan.
60. Mengapa teks laporan hasil observasi harus disajikan dengan menggunakan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan tidak berbelit-belit?
JavaBean: Hal ini dilakukan agar pembaca bisa dengan mudah memahami hasil laporan observasi yang disajikan dan menghindari kesalahpahaman.