Kegiatan membandingkan teks pantun dengan teks yang sejenis dengan pantun yaitu syair, gurindam, dan puisi bertujuan untuk menemukan persamaan dan perbedaan teks tersebut. Pantun merupakan salah satu bentuk karya sastra berupa sajak. Membandingkan teks pantun dan teks yang sejenis berdasarkan struktur dan isi teks. Perbandingan struktur teks mengacu pada persamaan dan perbedaan penyajian isi struktur teks yang dibandingkan. Perbandingan isi teks mengacu pada pengolahan unsur estetik dalam teks tersebut. Unsur estetik dalam sebuah karya sastra merujuk pada unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
1. Syair
Antara pantun dan syair sebenarnya ada kemiripan. Syair merupakan bentuk puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat larik. Akan tetapi, syair bersajak rata atau a-a-a-a. Pada umumnya syair merupakan rangkaian kisah yang panjang. Semua baris merupakan isi dan biasanya tidak selesai dalam satu bait karena digunakan untuk menceritakan sesuatu (bandingkan dengan pantun).
Syair Burung Nuri Syair burung nuri menceritakan tentang burung nuri yang asalnya dari cahaya dan bertempat tinggal di lingkungan bangsawan. Sarangnya adalah kuntu kanzan dan kandangnya adalah alam lahut yang luas. Bulunya berasal dari aql-al kulli, kukunya dari qalam al a'la. Sedangkan hatinya berasal dari lawh al mahfudz. Syair burung nuri menceritakan tentang kisah percintaan sepasang manusia dari kalangan bangsawan. Syair ini banyak menggunakan bahasa Arab contohnya jamal, jalal, lawh al mahfudz dan lain-lain.
No. | Bait | No. | Bait |
1. | Unggas nuri asal cahaya, diamnya da’im di Kursi cahaya. Daripada nurnya faqir dan kaya, menjadi insan tuan dan sahaya. | 9. | Ahmad datang dengan satarnya Mengatakan Allah dengan jabbarnya Sungguh pun Tuhan dengan ghaffarnya Yogya kau takut akan qahharnya |
2. | Kuntu kanzan asal sarangnya, alam lahut nama kandangnya. Terlalu luas dengan lapannya, ituah Kanzan dengan larangannya. | 10. | Nabi dan wali sekalian takut Akan jabbarnya seperti laut Manakan dapat engkau menyahut Dilaut qahhar ke hilir hanyut |
3. | Aql alkuli nama bulunya, qalam al a’la nama kukunya. Allah ta’ala nama gurunya, oleh itulah tiada judunya. | 11. | Ilmu jauhar sungguh pun qabil Akan kuat badan hanya hasil Pada ilmu Allah kerjanya ha'il Antara Allah dan orang kamil |
4. | Jalal dan jamal nama kakinya, nur al-awwal nama jarinya. Lawh al mahfudz nama hatinya, menjadi jawhar dengan safinya. | 12. | Ilmu allah terlalu 'ali Dengan jawhar tiadakan kafi Ilmu Allah yogya kau cahari Supaya dapat hidupmu bagi |
5. | Itulah Anwar awwal nabinya, dari nur Anwar dengan sucinya. Sekalian alam pancar nurinya, menjadi langit serta buminya. | 13. | Jauhar itu terlalu mulia Akan orang yang muda belia Bukannya ilmu Allah yang sedia Dengan ghayr Allah jangan bersedia |
6. | Alam ini asal warnanya, di sama sini daim sertannya. Sidang ghafi (un) dengan karanya, lupakan nuri dengan warnanya. | 14. | Pada dzat Allah tiadakan lulus Akan orang yang belumpai putus Ahl al-jawhar makanan kurus Seperti Ahmad dan ' Isa lukus |
7. | Setelah zahir sekalian alam Ia pun datang serupa Adam Menjadi rasul nabi yang khatam Supaya ummatnya jangan karam | 15. | Hamzah gila berkawan-kawan Menjari jauhar akan cahaya badan Oleh makhluk pergi tertawan Makanan jadi engkau bangsawan |
8. | Ia (pun) datang dengan burhan. ya Lengkap lagi dengan ayat Qurannya Yogya kauturut kata furqannya Supayajadi engkau qurbannya |
Kata Arkasis
No. | Kata | Arti | No. | Kata | Arti |
1. | Daim | Selamanya | 10. | Nur | Cahaya |
2. | Sahaya | Abdi | 11. | Al-awwal | Pertama |
3. | Kuntu kanzan | Khasanah yang tersembunyi | 12. | Lawh al mahfudz | Lembaran terpelihara |
4. | Alam lahut | Alam Ghaib | 13. | Jauhar | Permata |
5. | Kanzan | Tuhan itu anggun | 14. | Anwar | Yang bersinar |
6. | Alq alkuli | Akal semesta | 15. | Awwal | Pandai mentakwil |
7. | Kalam al a’la | Firman Allah | 16. | Ghafiun | Orang-orang yang lalai |
8. | Jalal | Kemuliaan | 17. | Kara | Sinar cahaya |
9. | Jamal | Keindahan | 18. | Safi | Suci |
Nilai yang terkandung dalam “Syair Burung Nuri” adalah sebagai berikut.
- Nilai moral : Kita harus menjadi insan yang baik jiwa maupun raga. Kita harus menjad insan yang tidak hanyak baik raganya tapi juga baik hatinya
- Nilai Agama : Sebagai insan Allah Ta'ala kita harus taaepada agama. Sebagai insan Allah Ta'ala, kita harus taat dan patuh terhadap agama.
- Nilai keindahan : Diksi yang digunakan lebih banyak menggunakan kata-kata bahasa Arab karena Hamzah fansuri sendiri seorang islam yang kental. Contohnya kata Lawh al mahfudz. Lawh al mahfudz sendiri adalah tempat asal Al-Qur’an. Bahasa kiasan : Contohnya adalah ‘Unggas nuri’ unggas nuri disini berarti ruh manusia.Lalu 'daripada nur Nya faqir dan kaya' artinya adalah dari berbagai nur terciptalah manusia dengan berbagai perangainya
2. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang terdiri atas dua baris dalam satu bait dengan irama akhir yang sama, merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian dan baris kedua berisi jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Gurindam yang paling monumental di Indonesia adalah “Gurindam Dua Belas” karya Raja Ali Haji. Berikut dapat kalian lihat teks “Gurindam Dua Belas” Pasal XII. Pasal XII (terakhir) berisi nasihat keagamaan, agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di akhirat.
Gurindam Pasal XII
Gurindam Pasal XII
No. | Sampiran | Nilai Moral |
1. | Raja muafakat dengan menteri, seperti kebun berpagarkan duri. | Jika kita bekerjasama akan menjadi satu kesatuan yang kuat |
2. | Betul hati kepada raja tanda jadi sebarang kerja | Seharusnya rakyat selalu mematuhi perintah pemimpin |
3. | Hukum adil atas rakyat, tanda raja beroleh inayat. | Pemimpin harus menegakkan dan menegaskan keadilan |
4. | Kasihkan orang yang berilmu, tanda rahmat atas dirimu. | Orang yang berilmu, hidupnya akan dimudahkan dan memperoleh rahmat |
5. | Hormat akan orang yang pandai, tanda mengenal kasa dan cindai | Berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik |
6. | Ingatkan dirinya mati, itulah asal berbuat bakti | Lakukanlah hal yang baik sebelum kita mati |
3. Puisi
Bentuk sajak lainnya adalah puisi. Puisi merupakan karya sastra yang sangat memperhatikan diksi dan rima. Puisi pada contoh karya Spardi Joko Damono terdiri atas tiga bait dan masing-masing terdiri atas empat baris. Jumlah baris dalam satu bait sama dengan jumlah baris dalam satu bait pada pantun.
Hujan Bulan Juni
Puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan tentang penantian seseorang kepada seseorang yang dinantinya. Dengan tabah, merahasiakan, dan menghapus keraguanya. Penantian tersebut berbuah manis karena ia mendapatkan seseorang yang dinantinya.
Perbandingan Pantun, Syair, Gurindam, dan Puisi
Hujan Bulan Juni
Puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan tentang penantian seseorang kepada seseorang yang dinantinya. Dengan tabah, merahasiakan, dan menghapus keraguanya. Penantian tersebut berbuah manis karena ia mendapatkan seseorang yang dinantinya.
No. | Bait | Makna |
1. | Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni Dirahasiakan rintik rindunya Kepada pohon berbunga itu | Seseorang yang tabah menanti orang yang ia cintai. Tidak ada yang lebih tabah dari penantiannya. Ia menyembunyikan rasa rindunya kepada seseorang yang ia cintai seperti pohon menunggu berbunga. |
2. | Tak ada yang lebih bijak Dari hujan bulan Juni Dihapusnya jejak-jejak kakinya Yang ragu-ragu di jalan itu | Penantian seseorang tersebut tak ada yang melebihi penantiannya. Ia menghapus segala keraguannya dalam menanti dan mencintai seseorang. |
3. | Tak ada yang lebih arif Dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan Diserap akar pohon bunga itu (Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni, 1994:90) | Tidak ada yang lebih arif dari panantiannya sehingga pada akhirnya cintanya diterima oleh orang yang ia cintai. |
Perbandingan Pantun, Syair, Gurindam, dan Puisi
No | Aspek | Pantun | Syair | Gurindam | Puisi |
1 | Struktur isi | ||||
Baris tiap bait | 4 baris | 4 baris | 2 baris | 4 baris | |
Struktur | Sampiran dan Isi | Isi | Isi | Isi | |
Keterkaitan maksud isi | Terdapat keterkaitan antarbaris dalam struktur. | Terdapat kerkaitan antarbaris dan bait | Terdapat kerkaitan antarbaris dan bait. | Terdapat kerkaitan antarbaris dan bait. | |
2. | Ciri bahasa | ||||
Rima | a-b-a-b | a-a-a-a | a-a | bebas | |
Jumlah Suku kata perbaris | 8-12 | 8-14 | 8-14 | bebas | |
Jumlah kata perbaris | 4-5 | 4 | 4-6 | bebas | |
Jumlah bait dalam teks | Minimal satu | Minimal dua | Minimal satu | bebas | |
Pilihan kata dan istilah | Terdapat | - | - | Terdapat | |
Genre | Puisi lama | Puisi lama | Puisi lama | Puisi modern | |
3 | Tujuan | Menghibur, sarana pergaulan, dan pendidikan moral | Menghibur, sarana pergaulan, dan pendidikan moral | Sarana pendidikan moral | Ekspresi diri |