Senin, 27 April 2020

Teks Deskripsi Pasar Beringharjo

Wawan Setiawan Tirta
Struktur teks deskripsi terdiri atas deskripsi umum dan deskripsi bagian. Deskripsi umum merupakan pernyataan umum benda yang diseskripsi, sedangkan deskripsi bagian merupakan bagian-bagian benda yang dideskripsi. Pada subtema dua dibahas tentang tentang pasar tradisional yaitu Pasar Beringharjo. Pasar adalah salah satu tempat yang menarik di Indonesia. Sekarang ini beberapa pasar di wilayah Indonesia menjadi tempat tujuan wisata. Situasi pasar, perilaku orangorang di pasar itu, barang atau benda yang dijual di pasar itu menggambarkan suatu budaya masyarakatnya. Pasar merupakan salah satu bentuk refleksi budaya bangsa Indonesia.

Pasar Beringharjo adalah pasar tertua dengan nilai historis dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Kraton Yogyakarta. Beringharjo memiliki makna harafiah hutan pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga Yogyakarta. Pasar Beringharjo terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 16, Yogyakarta. Pasar Beringharjo adalah salah satu ikon sekaligus destinasi wisata utama di kota Yogyakarta. Cikal bakal pasar ini diawali dari aktivitas jual beli yang  sudah ada sejak tahun 1758. Dalam perjalanannya Pasar Beringharjo dibangun secara permanen sebagai pasar tradisional pada 1925. Semenjak saat itu nama “Beringharjo” pun dipakai setelah diperkenalkan oleh Sultan Hamengku Buwono IX. Berikut deskripsi lengkapnya.

Struktur teksKalimat
Deskripsi
Umum
Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta yang patut untuk dikunjungi. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar ‘Caturtunggal’ (terdiri atas Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.

Wilayah Pasar Beringharjo mulanya merupakan hutan beringin. Tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun kemudian, pada tahun 1925, barulah tempat transaksi ekonomi ini memiliki sebuah bangunan permanen. Nama ‘Beringharjo’ sendiri diberikan oleh Hamengku Buwono IX, artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Kini, para wisatawan memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang menyenangkan.
Deskripsi BagianBagian depan dan belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan pasar. Di sebelah utara bagian depan, dapat dijumpai brem bulat dengan tekstur lebih lembut dari brem Madiun dan krasikan (semacam dodol dari tepung beras, gula jawa, dan hancuran wijen). Di sebelah selatan, dapat ditemui bakpia isi kacang hijau yang biasa dijual masih hangat dan kue basah seperti hung kwe dan nagasari. Bagian belakang umumnya menjual makanan tyang tahan lama seperti tingting yang terbuat dari karamel yang dicampur kacang.

Bila hendak membeli batik, Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batiknya lengkap. Mulai batik kain atau sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra, dan harga puluhan ribu sampai hampir sejuta tersedia di pasar ini. Koleksi batik kain dijumpai di los pasar bagian barat sebelah utara, sedangkan koleksi pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat. Selain pakaian batik, los pasar bagian barat juga menawarkan baju surjan, blangkon, dan sarung tenun atau batik. Sandal dan tas yang dijual dengan harga miring dapat dijumpai di sekitar eskalator pasar bagian barat.

Ketika berjalan ke lantai dua pasar bagian timur, jangan heran bila mencium aroma jejamuan. Tempat itu merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu Jawa dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk membuat kunyit asam dan temulawak yang dipakai untuk membuat jamu terkenal sangat pahit. Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe (biasa diolah menjadi minuman ronde ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur gula batu) dan kayu (dipakai untuk memperkaya citarasa minuman seperti wedang jahe, kopi, teh dan kadang digunakan sebagai pengganti bubuk coklat pada cappucino).
 Struktur teks deskripsi terdiri atas deskripsi umum dan deskripsi bagian Teks Deskripsi Pasar Beringharjo
Pasar ini juga tempat yang tepat untuk berburu barang antik. Sentra penjualan barang antik terdapat di lantai 3 pasar bagian timur. Di tempat itu, wisatawan bisa mendapati mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung dan sebagainya. Di lantai itu pula, anda dapat memburu barang bekas berkualitas bila mau. Berbagai macam barang bekas impor seperti sepatu, tas, bahkan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik. Tentu butuh kejelian dalam memilih.

Meski pasar resmi tutup pukul 17.00 WIB, dinamika pedagang tidak berhenti pada jam itu. Bagian depan pasar masih menawarkan berbagai macam panganan khas. Martabak dengan berbagai isinya, terang bulan yang legit bercampur coklat dan kacang, serta klepon isi gula jawa yang lezat bisa dibeli setiap sorenya. Sekitar pukul 18.00 WIBhingga lewat tengah malam, biasanya terdapat penjual gudeg di depan pasar yang juga menawarkan kikil dan varian oseng-oseng. Sambil makan, wisatawan bisa mendengarkan musik tradisional Jawa yang diputar atau bercakap dengan penjual yang biasanya menyapa dengan akrab. Lengkap sudah.
Setelah membaca teks tersebut dan untuk melatih pemahamanmu tentang teks.
  1. Apa makna kata “Beringharjo”?(Beringharjo memiliki makna yaitu :pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan.)
  2. Siapa yang memberi nama “Beringharjo”?(Nama ‘Beringharjo’ sendiri diberikan oleh Hamengku Buwono IX)
  3. Barang apa saja yang dijual di depan dan belakang bangunan pasar sebelah barat ?(Bagian depan dan belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan pasar)
  4. Di bagian mana kalau wisatawan ingin membeli aneka batik?(Koleksi pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat)
  5. Pukul berapa pasar “Beringharjo” tutup?(Pasar Beringharjo resmi tutup pukul 17.00 WIB)

Makna Kata
  1. Pasar tradisional adalah tempat orang berjual beli dan biasanya terjadi tawar menawar 
  2. Caturtunggal adalah empat unsur yang menjadi satu.
  3. Wisatawan adalah orang yang berwisata di suatu tempat wisata.
  4. Jajanan pasar adalah jajanan yang di pasar.
  5. Rempah rempah adalah berbagai jenis tanaman yang beraroma contohnya pala dan lada 
  6. Bakpia adalah kue kering berbentuk bundar agak pipih bagian luarnya mudah remuk terbuat dari terigu isi kacang hijau
  7. Barang antik adah koleksi barang kuno yg masih berharga
  8. Barang bekas adalah sesuatu yang sudah tertinggal sebagai sisa 
  9. Los pasar adalah bagian pasar yang paling besar dan panjang
  10. Blangkon adalah topi khas jawa.
  11. Surjan adalah baju jas laki laki khas jawa berkerah tegak berlengan panjang terbuat dari bahan lurik atau cita berkembang.
  12. Gudeg adalah masakan yg terbuat dari nangka muda diberi bumbu bersantan masakan ini juga merupakan masakan khas jogja.
  13. Dinamika gerak (dr dalam); tenaga yang menggerakkan; semangat.