Kamis, 31 Oktober 2019

Latar Cerita atau Setting

Wawan Setiawan Tirta
Latar atau setting cerita terdiri atas latar tempat ( menunjukkan tempat terjadinya peristiwa), latar waktu (menunjukkan kapan waktu terjadinya peristiwa), & latar suasana (menunjukkan suasana cerita itu. Menulis latar cerita adalah menuliskan gambaran situasi tempat kejadian. Gambaran tempat kejadian & waktu terjadinya peristiwa hendak ditulis menjadi latar cerita. Situasi, tempat, & waktu yang menjadi latar cerita itu dapat dari hasil imajinasi, namun juga dapat dari hasil observasi & eksplorasi dalam kehidupan keseharian.
 Latar atau setting cerita terdiri atas latar tempat  Latar Cerita atau Setting
Observasi dapat dilakukan dengan mengamati/memperhatikan sebuah lingkungan keseharian yang dapat mendukung hasil rancangan. Hasil pengalaman tersebut, selanjutnya ditulis secara detail sesuai dengan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, & dibaui.

Proses observasi ini, sekaligus mengeksplorasi tempatnya. Tempat itu dapat tempat yang sepi, ramai, bising, situasi yang sibuk, mencekam, kotor, & bau. Semua hal dari hasil observasi & eksplorasi itu dicatat & itu dapat menjadi bahan latar cerita yang sedang ditulis.
Penggambaran latar cerita ini akan berbeda-beda dari setiap orang, karena sudut pandang yang dipakai juga berbeda. Selain itu juga sangat dipengaruhi oleh kepekaan atau sensitivitas jiwa sang penulis.

Untuk mempersiapkan latar cerita, perlu ditulis & deskripsikan sebanyak mungkin hasil pengamatan & eksplorasi dari beberapa tempat. Jangan hanya menuliskan suasana & tempat itu dalam satu kata, sebab akan memunculkan tafsir yang berbeda.

Demikianlah artikel mengenai Latar Cerita atau Setting yang dijelaskan secara singkat. Semoga bermanfaat bagi pengunjung ataupun pembaca sekalian! Salam damai!

Source: Kemendikbud.